Burung cucakrawa dianggap sebagai burung berkelas lantaran harganya yang cukup tinggi, namun semakin maraknya even-even lomba yang menampilkan kelas cucakrawa ternyata sanggup membuat banyak penggemar mulai tertarik untuk memeliharanya. Akan tetapi ketika burung miliknya itu bermasalah banyak di antara penggemar pemula yang mengaku kewalahan mengatasinya.
- Burung yang mengalami over birahi
- Burung yang ngedrop atau jatuh mental
- Burung cucak rawa yang sedang memasuki masa mabung
Sebagai panduan bagi pemilik burung cucakrawa dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada burungnya itu, berikut beberapa perawatan yang bisa diterapkan ketika mendapati burung cucakrawa mengalami salah satu kondisi di atas.
Mengatasi burung cucak rawa yang over birahi.
Seperti halnya burung peliharaan jenis lainnya, burung cucak rawa pun bisa mengalami kondisi over birahi terutama ketika burung terlalu berlebihan mengkonsumsi pakan tinggi protein yang berasal dari makanan tambahan seperti jangkrik atau buah-buahan. Selain itu kondisi over birahi pada burung cucak rawa juga bisa muncul ketika burung terlalu lama terkena panas matahari.
Beberapa hal berikut bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi birahi dari burung tersebut:
- Ketika burung sedang over birahi pemberian jangkrik bisa dikurangi menjadi 2 ekor saja pada pagi dan sore hari, jika birahi terlalu parah yang ditandai dengan sering mencabuti bulu-bulunya sendiri maka pemberian jangkrik bisa dihentikan untuk sementara waktu.
- Selama dua - tiga kali seminggu burung tersebut diberikan pakan ulat bambu sebanyak 2 ekor.
- Mulailah merutinkan mandi pada burung cucak rawa tersebut dengan waktu yang bervariasi mulai dari pagi hari, siang, dan sore harinya.
- Sedangkan untuk penjemurannya bisa dilakukan selama 15 - 30 menit saja sehari yang dilakukan pada pagi hari dan sore hari sebelum matahari terbenam.
Berbeda dengan kondisi burung yang over birahi, ngedrop biasanya terjadi karena mental burung yang jatuh ketika merasa tersaingi. Kalau anda pernah merasakan kalah bersaing ketika memperebutkan wanita pujaan anda, ya seperti itulah mungkin rasanya burung yang kalah mental.
Mengatasi burung cucakrawa yang ngedrop harus dilakukan dengan perhatian yang ekstra, karena ada kasus burung yang tadinya jinak namun lantaran ngedrop dan dirawat tidak dengan semestinya ternyata bisa merubah karakter burung yang jinak menjadi giras/liar.
Untuk mengatasi burung cucakrawa yang ngedrop itu jalan pertama yang harus dilakukan adalah mengasingkan burung baik dengan menyendirikan di tempat yang sepi tanpa gangguan maupun mengasingkan burung ditempat tinggi, misalnya menggunakan tiang kerekan.
Berikut bagaimana menangani ketika burung cucakrawa sedang ngedrop:
Mabung pada burung cucakrawa biasanya dipicu oleh pergantian musim termasuk juga pada saat-saat musi pancaroba, selain itu perubahan suhu yang mendadak pun bisa memicu burung untuk mabung misalnya ketika burung yang selama ini dipelihara dalam ruangan kemudian selalu ditempatkan di luar ruangan.
Pada saat burung mabung secara otomatis semua aktivitasnya akan berkurang misalnya burung menjadi kurang aktif, jarang berbunyi, dan cenderung malas-malasan. Hal tersebut cukup wajar mengingat ketika mabung itu burung membutuhkan energinya untuk dipergunakan menurunkan dan menumbuhkan bulu barunya. Karena itu lah penting kiranya ketika burung tersebut sedang mabung agar tidak selalu berada dalam kondisi birahi atau emosi, misalnya menjauhkan dari burung sejenis.
Berikut beberapa perawatan mabung pada burung cucakrawa:
- Selama dalam perawatan burung sebaiknya diasingkan dari keberadaan burung lain.
Meningkatkan pemberian pakan tambahan atau extra fooding (EF) serangga seperti jangkrik menjadi 8 ekor yang diberikan pada pagi hari dan 4 ekor diberikan pada sore harinya, sedangkan kroto diberikan seminggu tiga kali dengan porsi satu sebanyak satu sendok teh yang diberikan pada pagi hari. - Mulai mengurangi jatah mandinya dari yang tadinya 2 - 3 kali sehari menjadi 2 - 3 kali seminggu.
- Untuk penjemurannya kini mulai lebih ditingkatkan, dari yang hanya 30 menit menjadi 2 - 3 jam sehari yang dimulai sejak pagi hari.
- Untuk membantu memulihkan kondisi dan staminanya burung cucakrawa tersebut bisa diberikan vitamin setiap harinya.
Mabung pada burung cucakrawa biasanya dipicu oleh pergantian musim termasuk juga pada saat-saat musi pancaroba, selain itu perubahan suhu yang mendadak pun bisa memicu burung untuk mabung misalnya ketika burung yang selama ini dipelihara dalam ruangan kemudian selalu ditempatkan di luar ruangan.
Pada saat burung mabung secara otomatis semua aktivitasnya akan berkurang misalnya burung menjadi kurang aktif, jarang berbunyi, dan cenderung malas-malasan. Hal tersebut cukup wajar mengingat ketika mabung itu burung membutuhkan energinya untuk dipergunakan menurunkan dan menumbuhkan bulu barunya. Karena itu lah penting kiranya ketika burung tersebut sedang mabung agar tidak selalu berada dalam kondisi birahi atau emosi, misalnya menjauhkan dari burung sejenis.
Berikut beberapa perawatan mabung pada burung cucakrawa:
- Burung diasingkan dan ditempatkan ditempat yang tenang, sejuk, dan jauh dari aktivitas hewan peliharaan lainnya maupun aktivitas manusia. Namun jika anda tidak memiliki ruangan atau lokasi yang tenang, maka burung bisa diberikan pengkerodongan.
- Selama mabung atau ketika burung menurunkan bulu-bulunya, pemberian mandi dan jemur sebaiknya dihentikan atau dikurangi, dan baru dibuat menjadi rutin setelah bulu-bulu baru mulai tumbuh.
- Pakan tambahannya mulai ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan burung akan gizi dan energi yang diperlukan. Contoh perawatan standar ketika burung cucakrawa mabung adalah pemberian jangkrik yang diperbanyak misalnya 10 ekor pada pagi hari dan 6 ekor pada sore harinya, begitu juga dengan kroto yang diberikan rutin setiap hari sebanyak satu sendok teh, serta buah-buahannya seperti pepaya yang banyak mengandung air.
Itulah beberapa hal terkait bagaimana mengenali dan mengatasi permasalahan yang umum ketika memelihara burung cucakrawa.
salam burung juara
No comments:
Post a Comment