Saturday 7 February 2015

MENGENAL GLATIK BATU


                                                 MENGENAL GLATIK BATU  



Walaupun namanya sama-sama gelatik, Burung gelatik batu (Parus cinereus cinereus ) Sunda : Jingjing tereup, Inggris : Great tit sama sekali tidak ada hubungan kerabat dengan burung gelatik jawa (Padda oryzivora) .  Kalau gelatik Jawa adalah sebangsa burung pipit yang dalam bahasa Inggris di sebut Java Sparrow, yang makanannya biji-bijian dan sudah bisa dikembangbiakan oleh Manusia sampai sudah keluar hasil-hasil mutasinya dalam berbagai fariant. Sedangan gelatik batu termasuk burung pemakan serangga – serangga kecil. Kesamaan dari jenis burung ini hanyalah satu, yaitu sama-sama suka membikin sarang di lobang-lobang pohon.  Burung gelatik batu perawakannya kecil dan punya kicau bagus yang tidak kalah dengan burung kicauan jenis lainya, Burung Gelatik Batu punya ciri khas unik dan mudah dikenali. Hal yang membuat burung ini cepat populer adalah perawatan yang relatif mudah, sifatnya yang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, serta suaranya yang cocok sebagai  master bagi burung-burung berkicau lain semacam kenari, branjangan, pakling, tledekan, pleci dan lain-lain.
Dari sisi klasifikasi biologi, gelatik batu termasuk dalam genus Parus. Gelatik batu ini adalah salah satu dari 34 subjenis dari gelatik batu di seluruh dunia.
Ciri-ciri Gelatik batu :
Tubuh berukuran kecil kira kira kurang lebih 13 cm. warna tubuh burung ini berwarna hitam, abu-abu dan putih, pada areal kepala dan kerongkongan berwarna hitam serta terdapat bercak putih disisi muka. terdapat strip putih pada sayapnya.  Perbedaan pada burung gelatik batu jantan adalah terletak pada  garis hitam yang melingkari leher memanjang ke dada sampai ekor. Sedang kan pada betina garis hitam tersebut hanya sampai dada saja, Termasuk sangat mudah untuk dapat membedakan burung jantan dan betina kususnya untuk para pemula. Walaupun pada burung gelatik batu muda juga sudah terdapat ciri garis hitam ini khususnya pada burung  jantannya, walaupun warna tersebut agak samar. Jadi walaupun kita mendapatkan bakalan muda hutan, kita dapat langsung membedakan antara burung betina atau burung jantan.
Burung jenis ini berkarakter energik dan lincah, aktif bergerak naik turun di pucuk pohon atau areal tanah. Burung jenis ini juga senang berburu makanan bersama dalam kelompok atau koloninya atau berpasangan, dialam liar jenis burung tersebut memakan berbagai jenis serangga. Umumnya burung jenis ini berkembang biak pada bulan april-juni. Suara Gelatik  batu nyaring dengan kicau cerecetnya panjang dan memiliki nafas yang kuat.
 BURUNG GELATIK BATU
Di kalangan kicau mania, burung ini dikenal sangat mudah didalam pemeliharaannya dan tidak gampang stress. Untuk perawatan harian burung gelatik batu hanya cukup dimandikan dengan disemprot dengan air yang sudah dicampur shampo JATI JAJAR lalu dijemur. Berikan  vitamin merk EbodVit untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya dan juga bisa menghilangkangkan stress pada burung juga untuk menjaga kondisi badan burung tetap fit.
Kemudian untuk melatih mentalnya cukup dengan sering di gantung di tempat yang banyak lalulalang manusia bersama-sama dengan burung lainya seperti Pleci, sirpu, ciblek, kenari atau burung dengan ukuran badan yang hampir sama agar mendapatkan tambahan variasi suara yang cukup bervariasi . Untuk memancing agar rajin berkicau lebih baik lagi dengan burung yang sudah gacor. Salah satu kekurangan Gelatik batu adalah, pada burung-burung hasil tangkapan muda utan atau dewasa tidak begitu pintar meniru suara burung lainnya. Akan tetapi, kalau burung ini kita pelihara dari usia lolohan ternyata burung ini bisa menirukan banyak suara burung lainnya semisal kenari, Ciblek, prenjak, Gereja dan lain-lain. Pada awalnya gelatik batu dipelihara untuk mastering burung kicau yang sudah populer seperti pentet, Tledekan, Kacer , Murai batu, Anis dan lain-lain.Akan tetapi, sekarang burung gelatik batu sudah banyak mulai dilombakan di sejumlah event lomba burung kicau.
MAKANAN BURUNG GELATIK BATU
Pakan yang dapat di berikan kepada burung gelatik batu jika burung tersebut sudah memakan voer adalah voer berkwalitas merk Ronggolawe yang sudah dihaluskan, sedangkan untuk Extra fooding bisa juga diberikan ulat kandang , ulat hongkong maupun jangkrik yang berukuran kecil bisa diberikan setiap hari agar menambah birahi burung tersebut supaya dapat berkicau, Apabila sudah rajin berkicau berikan kroto tiap 2-3 hari sekali sebanyak 1 sendok teh.
Cara Memilih Burung Gelatik Batu
Cara memilih burung bakalan yang berualitas, bisa dibilang tidak mudah begitu juga untuk pemilihan burung glatik batu. Bila anda salah dalam memilih tentu anda akan merasa kurang puas dan kecewa saat memilikinya. Berikut tips cara memilih burung gelatik batu bakalan, kita harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya: memilih yang memiliki paruh yang proporsional, pilih bentuk paruh yang  jangan terlalu tebal atau terlalu tipis. Biasanya, yang mempunyai bentuk paruh seperti itu akan memiliki suara kicauan yang merdu disertai dengan tembakan cerecetannya akan terdengar sangat jelas.
Jenis gelatik batu yang hidup di Indonesia
Sampai saat ini masih terjadi beberapa kerancuan mengenai Gelatik batu. Masih banyak yang menganggap gelatik batu berbeda dari gelatik wingko. Selain itu, para ornitholog di dunia pun terkadang meletakkan gelatik batu yang ada di Indonesia sebagai subspesies dari gelatik batu  sejati (Parus major), dengan nama ilmiah Parus major cinereus. Tetapi ada juga yang menganggapnya spesies tersendiri, Parus cinereus, dengan beberapa subspesies di dalamnya. Nama Gelatik batu, pengertiannya adalah sebutan untuk semua spesies yang termasuk dalam genus Parus. Secara keseluruhan ada 24 spesies dalam genus Parus di seluruh dunia. Di antara spesies gelatik batu tersebut, yang paling popular adalah gelatik batu sejati (Parus major), yang terdiri atas 14 subspesies. Spesies ini banyak dijumpai di Eropa, Asia Barat daya, Timur Tengah, dan Afrika.
Gelatik batu yang ada di lereng Merapi sebenarnya sama seperti gelatik batu di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Artinya, bisa juga disebut sebagai gelatik wingko. Gelatik batu di Sumatera dan Kalimantan masih satu spesies dengan gelatik batu di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, tetapi memiliki beberapa perbedaan kecil sehingga ditetapkan sebagai subspesies tersendiri. Subspesies ini juga bisa disebut sebagai gelatik batu, tetapi (mestinya) bukan termasuk gelatik wingko jika pengertian gelatik wingko adalah Parus cinereus cinereus. Hampir semua jenis gelatik batu yang termasuk dalam spesies Parus cinereus hanya dijumpai di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Baratdaya (Afghanistan, Turkmenistan, Tajikistan), serta tidak dijumpai di Eropa maupun Afrika.
Gelatik batu sejati (Parus major)
Indonesia memiliki tiga jenis gelatik batu, Dulu ketiganya dimasukkan sebagai salah satu subspesies dari Parus major, dengan nama ilmiah Parus major cinereus. Tetapi mengingat beberapa perbedaan morfologi dan wilayah persebarannya, ketiga jenis gelatik batu asal Indonesia ini dikelompokkan dalam spesies tersendiri dengan nama Parus cinereus, tetapi hanya menjadi subspesies.
Parus cinereus terdiri atas 13 subspesies tersebut. Tiga jenis di antaranya terdapat di Indonesia, yaitu: *Parus cinereus cinereus : habitat di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
*Parus cinereus ambiguus : habitat di Sumatera (dan Semenanjung Malaysia).
*Parus cinereus sarawacencis : habitat di Pulau Kalimantan, terutama di wilayah barat laut.
(Ali Grt)
 salam burung juara                                                                                                    

No comments:

My Blog List