Sunday, 8 February 2015

CARA MERAWAT BURUNG BAKALAN


                                      CARA MERAWAT BURUNG BAKALAN


Informasi mengenai perawatan burung bakalan sebenarnya sudah sering dan sudah banyak beredar di seluruh media, baik itu jejaring sosial seperti Facebook atau website. Namun karena banyak penggemar burung yang masih bertanya-tanya mengenai perawatan burung bakalan yang tepat , maka tabloidburungpada edisi kali ini akan membahas mengenai perawatan burung bakalan yang tepat. 
  



Berikut beberapa bentuk perawatan burung bakalan agar nantina burung yang baru anda beli bisa berumur panjang, sehat, dan cepat berbunyi. 

Ketika pertama berniat membeli burung bakalan, sebaiknya pastikan burung yang anda beli adalah burung dari jenis kicauan yang dikenal namanya, karena akhir-akhir ini penggemar burung cenderung membeli burung yang baru dilihatnya meski tidak mengetahui apa jenis, nama, dan apakah burung itu akan berkicau atau tidak.  Kecuali misalnya kalau anda membeli burung bukan untuk dijadikan klangenan (burung kicauan) tetapi sebagai burung hias untuk melengkapi kandang aviary anda. 

Tanyakan pada pedagang apa nama dan bagaimana suara kicauan dari burung tersebut, jika kebetulan anda tertarik ingin membeli salah satu jenis burung yang baru anda temui, atau tanyakan pada teman yang mengerti jenis-jenis burung kicauan. 

Dalam memilih burung bakalan yang popular seperti ciblek, kacer, murai batu, atau tledekan. Perhatikan kondisi burung tersebut sewaktu berada di dalam sangkarnya. Cermati apakah burung tersebut sehat, lincah, aktif, dan tidak cacat. Sukur-sukur ada burung yang mau berbunyi. 

Setelah membeli burung biasanya pedagang memasukkan burung tersebut ke dalam kantong semen atau besek, nah mintalah pada pedagang itu beberapa ekor ulat untuk disertakan bersama burungnya jika rumah anda berada cukup jauh dari pasar burung tersebut.  

Hati - hati sewaktu membawa burung dalam kantong semen, usahakan kantong tetap mengembang agar burung tidak merasa kepanasan atau sulit bernafas. 

Sesampainya di rumah, segera pindahkan burung ke dalam sangkar yang telah anda siapkan, dan sebelumnya telah dibersihkan kotorannya. 

Masukan makanan dan minuman yang bersih dalam kandang tersebut, untuk burung yang belum makan voer, sebaiknya pada hari pertama burung diberikan full kroto dulu untuk memulihkan kondisinya. Setelah itu tangkap burung dengan tangan secara hati-hati, lalu masukkan dalam kandang hariannya. 

Simpan burung ditempat yang tenang dan jauh dari keberadaan burung lainnya, atau jika diperlukan kandang bisa diberikan full kerodong. Tujuannya untuk menenangkan burung dan mengadaptasikan burung dengan tangkringan, tempat makan dan tempat minum dan juga sangkarnya. 

Untuk tiga hari ke depan, BURUNG JANGAN DIMANDIKAN, apakah dengan cara disemprot atau dipindahkan dalam karamba mandinya. 

Setelah beberapa hari, dan burung sudah mulai agak tenang dan bisa beradaptasi, mulailah perawatan selanjutnya yaitu melatih burung makan voer. 

Untuk melatih burung makan voer bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk 
  • Memotong kecil ulat hongkong lalu mencampurkannya dalam voer halus. 
  • Mencampur kroto dengan voer halus. 
  • Mencampur tepung jangkrik dengan voer halus. 
Lakukan terapi selama satu minggu, dan jangan biarkan burung makan tanpa pakan serangganya itu meski hanya satu hari, karena bisa fatal akibatnya. 

Setelah satu minggu, perhatikan bentuk kotorannya, jika masih basah dan berwarna keputihan itu artinya burung hanya memilih kroto atau ulat nya saja yang ada dalam voer tersebut, untuk memancing agar burung mau memakan voernya, basahi voer dengan sediki air, lalu campurkan dengan kroto atau ulat dan diaduk hingga menempel (menjadi kental). 

Namun jika setelah satu minggu, bentuk kotoran mulai terlihat sedikit kering dan berwarna kehijauan (sesuai warna voer) maka itu artinya proses sudah berjalan, dan selanjutnya adalah mulai membiasakan burung dengan voernya, dengan cara. 

Mengurangi porsi kroto atau ulat yang dicampur dengan voernya itu selama beberapa hari ke depan, sampai burung benar-benar full makan voernya. 

Setelah bentuk kotoran mulai kering dan membentuk (bulatan atau menggumpal), itu artinya burung sudah makan voer secara total. 

Meskipun burung sudah makan voer, namun perlu bukan berarti pakan tambahan seperti kroto, ulat atau jangkriknya harus dihilangkan. Justru burung membutuhkan pakan tambahan tersebut untuk kebutuhan nutrisi, protein, dan energinya setiap hari. 

Karena membiarkan burung dengan makanan voernya saja setiap hari tanpa pakan tambahan lainnya cenderung membuat burung mudah gemuk, dan malas-malasan, serta rentan terkena penyakit. 

Selamat mencoba!


salam burung juara 








No comments:

My Blog List